Biografi Karl Marx

Biografi Karl Marx
Biografi Karl Marx

Biografi Karl Marx - Dalam literatur filsafat modern siapa yang tidak mengenal Jerman sebagai negara yang telah melahirkan banyak fiisuf dunia. Pengaruhnya yang begitu besar terhadap perkembangan fiisafat modem menjadikan Jerman tidak bisa dihapus dari peta keilmuan. Bahkan aliran idealisme yang menjadi mazhab utama filsafat Jerman hampir secara keseluruhan telah mempengaruhi pemikiran filsafat Eropa pada waktu, sehingga pantaslah jika G.W. Hegel dijadikan salah satu ikon dari puncak kebesaran filsafat modem khususnya di Jerman. Ditengah-tengah para tokoh besar lainnya lahir seorang tokoh materialisme. Karl Heinrich Marx seorang penganut filsafat materialisme yang mempunyai pandangan jauh kedepan dan menerobos tabu-tabu dimasyarakat. Ide-ide Marx yang brilian banyak mengejutkan orang hingga menjadi bahan perdebatan di kalangan orang-orang yang haus akan ilmu pengetahuan. Kritik dan penolakannya terhadap sistem kapitalisme yang bobrok menjadikan menjadikan dirinya sebagai tokoh kontroversial dalam sejarah pemikiran. konsep sosialisme yangdikembangkan Marx menjadi bom waktu yang siap kapan saja meledakan kaum borjuis dimanapun mereka berada. Bukan hanya ide-idenya yang brilian, tetapi pandangan Marx telah berhasil mengilhami lahirnya beberapa revolusi dunia yang sekaligus telah merubah peta sejarah dunia.

Karl Heinrich Marx lahir pada 5 Mei 1818M di kota Traves (Trieste, Trier) provinsi Rhein, Prussia. Perlu diingat bahwa provinsi Rhein merapakan salah satu provinsi yang pernah ditaklukan Napoleon. Melihat sejarah tersebut tidak salah jika pengaruh Perancis masih sangat kental sekali di wilayah Rhein. Rhein juga menjadi kota industri termaju sampai sekarang di Jerman. Di kota Rhein, Marx merasakan awal mula bagaimana perkembangan kapitalisme mulai merajalela. Dengan melihat sendiri sawah milik para petani digusur dan dilululantahkan untuk pembangunan pabrik-pabrik besar milik kaum kapital. Pengalaman masa kecilnya sedikit banyak telah mempengaruhi arah pemikiran Marx mengenai perkembangan kapitalisme dan hubungannya dengan masalah-masalah pertanian.

Ayah Marx adalah seorang pengacara yahudi di Traves bernama Hirschel Marx yang kemudian berganti nama menjadi Heinrich Marx. Sedangkan ibunya adalah anak dari pendeta yahudi yang berasal dari Belanda. Keluarga Marx merupakan sebuah keluarga yang sangat menyukai bacaan-bacaan filsafat . Kegemaran dari kedua orang tuanya tanpa disadari telah mengenalkan dunia filsafat pada Marx kecil. Pengaruh kedua orang tuanya diperlihatkan Marx ketika ia pindah dari universitas hukum di Bonn ke universitas Berlin mengambil fakultas filsafat dan sejarah. Pada tahun 1824 ketika usia Marx 6 tahun, keluarganya mengalami krisis keagamaan yang diakibatkan adanya gerakan anti-semit. Gerakan tersebut menyebabkan ayah Marx pindah agama dari Yahudi dengan Tuhan monoteisme Yahova ke Kristen-Protestan yang berkeyakinan trinitas. Selang delapan tahun isteri Heinrich Marx pun mengikuti jejak suaminya pindah ke Kristen Protestan. Konversi agama yang dilakukan oleh keluarganya membawa pengalaman tersendiri bagi Marx. Agama yang seharusnya berfungsi sebagai pegangan hidup manusia untuk rukun sesamanya berubah fungsi sesuai dengan kepentingan masing-masing kelompok, Agama digunakan sebagai alat penindas dan juga dipergunakan oleh orang-orang tertentu untuk menaikkan status sosialnya. Konversi agama yang dilakukan oleh kedua orang tuanya telah membawa dampak yang sangat besar sekali bagi pandangan Marx kedepan mengenai agama. Marx berhasil mengubah kritik agama menjadi kritik sosial yang selama berabad-abad telah ditutup-tutupi oleh kaum borjuis dan feudal dalam melegalkan penindasan.

Pada waktu kecil Marx dipanggil kawan-kawannya dengan sebutan Maroko. Hal ini disebabkan karena kulitnya yang hitam dengan perawakan pendek, sehingga diibaratkan sama seperti orang-orang Afrika Barat Laut. Wataknya yang tidak suka diatur dan jorok, sering membuat jengkel teman-teman dan juga guru pengajarnya. Seperti anak-anak lain seusianya. Marx senang bermain bersama teman-temannya. Meskipun hanya anak-anak yang disukai saja yang diajak untuk bermain bersama. Salah satu anak yang senang diajak main adalah Jenny Von Westphalen. Jenny adalah anak dari bangsawan Prusia, Baron Von Westphalen yang sekaligus tetangga dekat ayah Marx. Jenny inilah yang nanti menjadi isteri Marx yang setia sampai akhir hayat dengan dikaruniai enam orang anak.

Pada usia 17 tahun Marx lulus dari Gymnasium di Trier, ayahnya kemudian mengirimkan Marx ke Universitas Hukum di Bonn . Karena ketidak tertarikannya pada ilmu hukum menyebabkan Marx tidak serius dalam menjalankan studinya. Kebanyakan waktu Marx dihabiskan dengan berfoya-foya bersama teman-temannya. Perkelahian menjadi hal lumrah dan biasa bagi seorang pemuda seperti Marx. Jatah keuangan yang dikirimkan oleh orang tuanya setiap bulan kebanyakan digunakan untuk hal-hal yang bersifat diluar studi. Pada usianya yang mendekati umur 18 tahun, Marx melangsungkan pertunangan dengan Jenny Von Westphalen teman sepermainannya sewaktu kecil.

Sebagaimana pemuda pada umumnya untuk dapat mengambil hati sang mertua, Marx sering meluangkan waktu bermain dan ngobrol bersama Baron Von Westphalen. Calon mertua Marx ternyata seorang yang mencintai karya-karya fiisafat terutama dari aliran romantisme. Selain menyukai fiisafat, Baron Von Westphalen juga seorang penganut aliran politik Saint-Simonian , Aliran politik yang berideologikan sosialis. Sebagai seorang tokoh sosialis Saint-Simon sangat membenci kaum kapitalis yang telah menjadi penyebab terjadinya penindasan terhadap kaum buruh secara keseluruhan. Bagi dia perubahan politik akan ditentukan oleh kemajuan proses produksi .

Perbincangan-perbincanagan mengenai filsafat yang dilakukan bersama keluarga maupun calon mertuanya membawa Marx semakin menyukai filsafat. Setelah satu tahun belajar di Universitas Hukum di Bonn. Marx memuluskan pindah ke Universitas Berlin mempelajari filsafat dan sejarah. Sebagai pusat berkumpulnya para ilmuwan dan intelektual muda Jerman, Marx sedikit demi sedikit ditempah menjadi seorang filosof besar. Sebagaimana pusat pemerintahan, Berlin juga dikenal sebagai tempat berkumpulnya golongan kiri. Dominasi pemikiran Hegel yang menjadi perlambang idealisme Jerman menjalar di setiap sudut dan jantung universitas yang ada di Jerman .

Kondisi politik Prusia yang tidak kondusif menjadi momentum tersendiri bagi perkembangan pemikiran filosofis dan kritis. Kecaman terhadap kebijakan pemerintah yang tidak membela kaum pinggiran terus mengalir dari golongan kiri. Melihat kondisi percaturan politik yang kacau membawa Marx menekuni pemikiran Hegel. Atas anjuran dan bimbingan Bruno Bauer, Marx mengkhususkan diri mengkaji dan mendalami dialektika Hegel. Bruno Bauer adalah. asisten profesor Teologi Berlin yang sering melancarkan kritik terhadap pemerintah Prusia. Pada semester dua Marx mulai  ikut kajian khusus  filsafat yang membahas  pemikiran Hegel .

Kelompok kajian khusus filsafat yang diikuti Marx disebut sebagai "Club Young Hegelian". Disebut sebagai kelompok Hegelian-Muda karena mereka hanya khusus mengkaji pemikiran Hegel semasa muda. Bagi kelompok ini, pemikiran Hegel semasa muda masih murni dan jauh dari sensor pemerintah Prusia. Bukan hanya sekedar "mengkaji pemikiran Hegel, Mereka juga sering melancarkan kritik tajam terhadap pemerintah sehingga dikenal sebagai Hegelian Kiri. Selain Marx, kelompok Hegelian-Muda terdiri dari beberapa tokoh utama diantaranya Feuerbach, Arnold Ruge dan Bruno Bauer. Pergulatan pemikiran Marx terus mengalami perkembangan hingga akhirnya menyerang dan membalikkan dialektika Hegel yang dianggapnya masih mengandung kelemahan-kelemahan. Penyerangan Marx terhadap pemikiran Hegel sebenarnya mengikuti jejak para tokoh pendahulunya.

Selama kuliah Marx mengalami beberapa kendala keuangan semenjak ayahnya meninggal pada tahun 1838 . Mulai saat ira Marx merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Meskipun mengalami berbagai kendala, Marx tetap optimis dengan dunia yang digelutinya. Bahkan Marx semakin membenamkan dirinya dalam dunia filsafat. Pada usia 23 tahun Marx mengajukan disertasi pada Universitas Jena dengan judul the Difference Between the Natural Philosophy Of Democritos and Natural Philosophy of Epicurus (Perbedaan Filsafat Alam Democritos dan Filsafat Alam Epicurus). Disertasi ini diajukan 15 April 1841 untuk mendapatkan gelar Doktor di Universitas Jena.

Setelah lulus mendapatkan gelar Doktor Marx kemudian mencoba untuk merintis karir di dunia akademik. Namun perkenalan Marx dengan kelompok hegelian-muda telah menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Pemikirannya yang radikal dan bebas tidak mau terikat dengan kebijakan pemerintah membuatnya tidak dapat diterima dalam dunia akademik. Kondisi ini kemudian diperparah dengan dikeluarkannya Bruno Bauer sebagai Rektor Universitas Bonn.

Kegagalannya dalam dunia akademik membawa Marx menerjunkan diri dalam dunia jurnalis. Dimana pada saat saat itu kaum Liberal radikal Jerman sedang mencari penulis untuk mengisi majalah bara mereka di Koelln. Majalah ini bernama Die Rheinische Zeitung (Rhine Gazetta) sebagai majalah oposisi pemerintah.Marx menjadi orang pertama yang menyumbangkan tulisannya mengenai kaum tani Jerman. Awal mula karir Marx dalam majalah Die Rheinische Zeitung sebagai penulis lepas, kemudian setelah pindah ke Koelln (Cologne) menjadi penulis tetap, lalu menjadi editor.

Sebagai seorang pemimpin redaksi, Marx selalu menentang dan mengkritik kecenderungan penulis Liberal yang lebih menekankan propaganda pada permasalahan ateisme. Bagi Marx propaganda yang dimunculkan harus mengena telak ke jantung pemerintah. Atas dasar ini Marx memilih untuk menulis propaganda mengenai kondisi buruh yang selalu ditindas oleh pemerintah. Perkenalan Marx dengan Moses Hess seorang editor di majalah yang dipimpinnya semakin memperjelas arah pemikiran Marx. Atas rekomendasi Hess, Marx kemudian ikut dalam komunitas Komunis Eropa dan sekaligus ikut andil secara praktis bersama kaum buruh.

Propaganda yang terus menerus dilancarkan Marx akhirnya berhasil membuat membuat pemerintah geram. Tulisan Marx pada bulan Januari 1843 mengenai kondisi buruh perkebunan anggur di Morselle membuat gusar keluarga kerajaan. Marx mendapat teguran keras dari pihak pemerintah, khususnya dari pihak keluarga kerajaan yang menganggap tulisan-tulisannya harus melalui badan sensor. Sejak tulisannya mengenai kondisi buruh perkebunan anggur. pihak pemerintah mulai melakukan intervensi dan tekanan-tekanan kepada pemilik majalah Die Rheinische Zeitung. Namun tekanan yang dilakukan pemerintah tidak dapat melunakkan Marx untuk merubah kritiknya yang tajam terhadap pemerintah.

Melihat kondisi majalah yang dipimpinnya sudah mulai ada campur tangan pemerintah. Marx kemudian memilih mengundurkan diri dari Die Rheinische Zeitung. Meskipun Marx lelah keluar dari majalah Die Rheinische Zeitung, selang beberapa lama kemudian pemerintah tetap menutupnya. Tindakan penutupan majalah tersebut rupanya belum bisa memuaskan hati keluarga kerajaan. Pemerintah akhirnya mengeluarkan surat penangkapan terhadap Marx dengan tuduhan penghinaan terhadap keluarga kerajaan. Namun. sangat disayangkan perintah penangkapan tersebut sudah terdengar ke telinga Marx. Mendengar berita akan penangkapan dirinya, dengan segera Marx memutuskan untuk pergi keluar dari Jerman. Perancis menjadi negara pilihan Marx untuk dijadikan tempat tinggal baru selama masa pelariannya. Sebagai negara Liberal pertama di dunia, Paris dikenal sebagai tempat pelarian kaum kiri yang sedang mencari suaka politik dari kejaran aparat pemerintah mereka tinggal. Kondisi tersebut menjadikan Perancis sebagai pusat berkumpulnya tokoh kiri dunia terutama tokoh kiri Eropa yang selalu menentang kebijakan pemerintahannya sendiri. Di Paris Marx berkenalan dengan beberapa tokoh sosialis dan memulai perjuangannya dalam membela kaum tertindas.

Sebelum ke Perancis, Marx lebih dulu menikahi wanita yang dicintainya Jenny Von Westphalen pada tanggal 19 Juni 1843. Mendengar kabar tentang perintah penangkapan dirinya yang dikeluarkan pemerintah Jerman, Marx memutuskan untuk segera mengungsi. Keputusan yang diambil Marx untuk segera mengungsi disetujui oleh Jenny istrinya. Marx kemudian segera memboyong isteri tercinta untuk pergi ke Paris yang menjadi tempat pelarian kaum kiri Eropa khususnya, Kondisi politik Perancis yang begitu stabil dibandingkan oleh negeri-negeri Eropa lainnya menjadi tempat favorit bagi para tokoh revolusioner Eropa. Alasan inilah yang menjadi dasar Marx untuk menjadikan Paris sebagai tempat tinggal baru bersama isteri tercintanya, Kepindahan Marx menjadi hal biasa yang terjadi seperti halnya yang dialami oleh para tokoh revolusioner lain. Tujuannya bukan hanya sekedar untuk menghindari penindasan, tetapi untuk menghidupkan dan menyebarkan pandangan-pandangan mereka kepada khalayak umum.

Perjalanan hidupnya di Paris menempah Marx menjadi seorang ahli filsafat yang kritis dan radikal. Bersama dengan Arnold Ruge kawan lamanya sewaktu di perkumpulan Hegelian-muda Marx mendirikan sebuah majalah di Paris. Majalah yang didirikannya   kemudian   diberi   nama   Deutsch-Franzosischen   Jahrbucher (Franco-German Years Book). Berawal dari majalah yang didirikannya, Marx kemudian banyak berkenalan dengan tokoh-tokoh sosialis. Dari perkenalannya dengan para tokoh sosialis, memunculkan benih-benih sosialisme dan hasrat untuk melakukan revolusi mulai muncul dalam diri Marx. Kehidupan awal Marx di Perancis difokuskan kepada penulisan berbagai artikel mengenai kondisi buruh. Artikel-artikel tersebut ditulis Marx dari hasil penemuannya di lapangan bersama buruh. Kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan dialami buruh semakin membuat Marx yakin atas apa yang telah diperjuangkannya selama ini.

Kekesalan keluarga kerajaan terhadap Marx temyata masih belum bisa dipadamkan meskipun Marx sudah terusir dari tempat kelahirannya Jerman. Setelah mendengar kabar mengenai keberadaan Marx serta majalah yang didirikannya di Paris membuat pihak kerajaan merasa gusar. ditambah lagi, majalah yang didirikan Marx berhasil memasuki wilayah Jerman. Permasalahan muncul pada Januari 1884 ketika majalah Deutsch-Franzosischen Jahrbucher telah menyebar ke dataran Russia. Majalah yang berisi artikel Marx mengenai kondisi kaum buruh membuat malu dan gusar keluarga kerajaan kedua kalinva. Menyikapi akan hal tersebut, pemerintah Prusia dengan segera megirimkan surat resmi kepada pemerintahan Perancis. Surat tersebut berisi kecaman terhadap Marx dan permintaan pengusiran Marx keluar dari Perancis kepada pihak pemerintah.

Selama tinggal di Perancis waktu luang Marx digunakan untuk menulis artikel dan membuat buku. Salah satu karya besar Marx selama di Perancis adalah buku yang berjudul Economic and Philosophy Manuscripts 1844. Pengaruh Feuerbach dalam penulisan buku ini sangat jelas sekali seperti terlihat dalam pandangan Marx mengenai keterasingan manusia. Bagi Marx, Feuerbach telah memulai kritisme positif. humanistik dan naturalistik. Semakin sedikit kehebohan yang mereka buat, semakin jelas, pasti dan mendalam serta mempunyai pengaruh yang lama . Selama di Paris Marx sering mengadakan diskusi dengan Proudhon sampai semalam suntuk. Diskusi tentang ekonomi-politik rnenjadi kajian mereka ketika berkumpul. Namun. karena pandangan-pandangan mereka saling bertolak belakang menyebabkan keduanya berpisah dan berdiri sendiri. persahabatan Marx dengan Proudhon akhirnya berakhir setelah Marx mengkritik karya Proudhon secara habis-habisan dalam buku Poverty of Philosophy (Paris 1847).

Pada tahun yang sama di Perancis Marx bertemu dengan Fedrick Engels (1820-1895) seorang sosialis dari London. Persamaan persepsi dalam memperjuangkan kaum buruh yang tertindas membuat kedua orang ini cepat menjadi akrab. Keakraban antara keduanya dapat dilihat ketika mereka menulis buku bersama dengan judul The Holy Family {September-November 1844), Buku tersebut ditujukan untuk Edgar Baeur dan kakaknya Bruno Baeur atas apa yang pernah mereka tulis dalam artikel General Literary Gazetta (Alligemeine Literature-Zeitung ). Bagi Marx pemikiran Bruno hanya suatu karikatur kritik terhadap konsepsi Hegel mengenai sejarah . Kedekatannya dengan Engels kemudian memantapkan Marx untuk menyatakan dirinya sebagai seorang komunis sekaligus sebagai teman terdekat dalam hidupnya.

Pemikiran-pemikiran Marx yang keras telah membuat dirinya selalu terusir dari satu negara ke negara lain. Meskipun Perancis dikenal sebagai tempat paling aman bagi orang-orang kiri, tetapi bagi Marx tiada tempat yang aman kecuali nomaden (berpindah-pindah) dari satu negara ke negara lainnya. Hal tersebut dibuktikan ketika Marx kembali terusir dari Perancis atas permintaan pihak kerajaan Prusia melalui surat yang dikirimkan kepada penguasa Perancis. Dinasti Bourbon sebagai penguasa Perancis pada waktu itu kemudian mengeluarkan surat perintah untuk menangkap dan mengusir Marx. Pada tanggal 25 Januari 1845 Marx berhasil! ditangkap dan diusir keluar dari negeri Prancis. Pengusiran tersebut memaksa Marx untuk pergi dan mengungsi ke Belgia bersama keluarga dan Engels.

Letak Belgia yang strategis antara Perancis dan Jerman membuat Negara tersebut sering dijadikan tempat berkumpulnya para tokoh sosialis Eropa dalam menuangkan setiap ide-idenya. Perkumpulan ini dilakukan guna membahas semua permasalahan-permasalahan yang sedang dialami kaum buruh di dunia. Mereka menuangkan semua ide-idenya dalam forum tersebut untuk dijadikan solusi bagi buruh. Melihat pertemuan yang dilakukan secara kontiyu Marx dan Engels memprakarsai untuk mendirikan Workes Educationl Society (Perkumpulan Pendidikan Kaum Buruh).

Selama bergabung dalam perkumpulan tersebut, Marx pernah bertemu dan berdiskusi dengan Weitling sebagai salah satu pendiri aliran sosialisme-anarkis. Bagi Weitling dalam sebuah revolusi tidak perlu adanya propaganda dan persiapan matang. Revolusi bisa dilakukan melalui pengambilalihan kekuasaan secara paksa melalui kudeta. Karena tatanan yang sudah ada harus segera dihancurkan sampai tidak ada sama sekali dan barulah dibangun kembali mulai dari nol. Weitling juga memandang kekuatan revolusi berada pada kaum lumperproletariat. Kaum yang terdiri dari tatanan terbawa dari kaum proletar termasuk para penjahat seperti perampok, maling dan sebagainya. Sedangkan bagi Marx yang pernah menggeluti dunia jurnalistik memandang perlunya propaganda dan persiapan belajar berorganisasi sebelum dilakukan revolusi. Sehingga setelah revolusi berakhir mereka dapat mengatur tatanan pemerintahan dengan baik. Perbedaan pendapat Marx nantinya akan menjadi bibit perpecahannya dengan kelompok sosialisme-anarkis.

Selain melakukan propaganda dalam perkumpulan kaum sosialis, Marx juga masih tetap meluangkan waktunya untuk menulis artikel dan membuat karya-karya dalam bentuk buku. Salah satu artikel yang ditulisnya mengenai Theses on Feuerbach pada musim semi 1845. Artikel tersebut berisi tentang XI tesis mengenai kritik Marx terhadap materialisme Feuerbach yang masih berbentuk materialisme kontemplatis. Seperti yang dikatakannya dalam tesis ke-5, Feuerbach tidak menganggap kepancainderaan sebagai aktivitas praktis, aktivitet pancaindera manusia. Juga dalam tesis ke-11, dikatakan bahwa para ahli filosof hanya bisa menafsirkan dunia tetapi yang jadi masalah bagaimana mengubah dunia itu sendiri.

Pada tahun 1846 Marx dan Engels menulis buku The German Ideology (Idiologi Jerman) sebagai tindak lanjut dari pemikiran mereka yang telah dituangkan dalam karya Kemiskinan Fiisafat . Setelah selesai menulis buku The German Ideology kemudian Marx dan Engels kembali menulis buku berjudul The Poverty of Philosophy (Kemiskinan Filsafat) yang dimuat pada bulan Desember 1864 hingga selesai awal April 1847 . Buku tersebut sebagai jawaban terhadap karya Pierre Joseph Proudhon yang berjudul The Philosophy of Poverty or System of Economic Contradictions. Proudhon merupakan seorang sosialis yang menentang perjuangan politik dan mengusahakan pembebasan buruh dengan cara mengorganisasi koperasi dan kelompok kredit kecil.

Pertemuan-pertemuan yang dilakukan para tokoh sosialis kemudian dijadikan Marx sebagai media untuk menyebarkan pemikirannya di kalangan sosialis Eropa. Dengan melihat perkembangan kaum sosialis dan terbentuknya Liga Keadilan di beberapa negara. Liga Keadilan menjadi organisasi rahasia kaum buruh dan tukang yang berada di Jerman, Perancis, Swiss dan Inggris. Marx dan Engels kemudian membentuk Correspondent Committee (komite surat-menyurat) pada 1846. Ide-idenya mengenai sosialisme ilmiah yang disebarkan melalui berbagai media akhirnya mendapat sambutan baik dari Liga Keadilan. Pada Januari 1847 pemimpin Liga Keadilan yang berpusat di London mengundang dan mengajak Marx dan Engels untuk bergabung dalam organisasinya. Keikutsertaan Marx dan Engels dalam mengorganisir dan menyusun program Liga Keadilan sesuai dengan prinsip-prinsip mereka kemudian membawakan hasil dengan diadakannya kongres pertama Liga Keadilan.

Kongres tersebut dilaksanakan pada bulan Juni 1947 yang dipusatkan di London sebagai tempat pelaksanaannya. Dalam kongres pertama hanya sempat dihadiri oleh Engels dan menghasilkan perubahan nama menjadi Liga Komunis serta mengganti semboyan lama "Semua Orang Adalah Saudara" dengan "Kaum Buruh Sedunia, Bersatulah". Liga Komunis menjadi organisasi komunis internasional yang pertama dari kelas proletariat. Setelah kongres pertama berhasil dilaksanakan, pada tanggal 29 November - 8 Desember 1847 diadakan kongres kedua di London yang dihadiri Marx dan Engels. Mereka berhasil meyakinkan anggota kongres dengan menetapkan prinsip-prinsip sosialisme ilmiah sebagai dasar dari liga komunis. Atas permintaan kongres Marx dan Engels ditunjuk untuk membuat manifesto partai yang akan menjadi dasar dari semua perjuangan Liga Komunis. Manifesto tersebut akhirnya berhasil diselesaikan pada bulan januari 1848 yang kemudian menjadi kitab suci kaum marxis yang dikenal dengan nama Manifesto Partai Komunis.

Beberapa hari setelah terselesaikannya Manifesto Partai Komunis terjadi pergolakan revolusi di Eropa. Pergolakan revolusi pertama terjadi di Perancis pada tanggal 24 Januari 1848 yang akhirnya merembet ke Jerman, Inggris, dan Brussel yang menjadi tempat tinggal Marx selama tiga tahun terakhir. Melihat pergolakan yang terjadi di wilayahnya, pemerintah Belgia secara cepat mengambil tindakan pencegahan dengan menangkap dan mengusir para tokoh yang dianggap berbahaya keluar negeri. Marx tidak luput dari pembersihan tersebut dan memaksanya harus meninggalkan Belgia yang menjadi tempat paling aman bagi dirinya . Sebelum pegusirannya dari Belgia pada akhir Januari 1848 Comite Central Liga menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Marx sebagai ketua Comite Distrik Brussel. Setelah Marx pindah ke Paris tempat kedudukan Comite Central Liga berpindah ke ibukota Perancis dan pada awal Maret Engels terpilih duduk dalam komite tersebut. Pengungsian Marx ke Paris hanya berselang sebentar kemudian pindah ke Koelln, Jerman pada awal April 1848 bersama Engels dan para pengikutnya. Dalam memperkuat propagandanya di Koelln, Marx menerbitkan surat kabar Neue Rheinische Zeitung (New Rhenish Gazzete) sebagai pusat pembimbing Liga Komunis.

Kegagalan revolusi Eropa telah menjadi pukulan yang telak bagi Liga Komunis. Kekecewaan Marx terhadap beberapa pemimpin buruh yang telah melakukan kesalahan fatal dengan melakukan revolusi tanpa perhitungan matang menyebabkan hancurnya pergerakan buruh di dunia. Kekalahan pemberontakan yang dilakukan para buruh di barat daya Jerman telah mengakhiri revolusi Jerman yang juga terjadi di beberapa negara lainnya. Marx akhirnya ditangkap dan diadili pemerintah Jerman untuk dimasukkan ke penjara selamanya. Namun rencana pemerintah Jerman gagal, karena status kewarganegaraan Marx yang bukan termasuk warga negara Jerman.

Atas kegagalannya untuk memenjarakan Marx, pemerintah Jerman kemudian mengusir Marx keluar dari Jerman . Pelepasan status kewarganegaraannya sebagai warga negara Jerman dilakukan Marx ketika diusir penguasa Perancis sebagai tindak lanjut atas permintaan kerajaan Prusia untuk segera mengusir Marx keluar dari Perancis . Tertangkap dan dibuangnya beberapa pemimoin buruh mengakibatkan komunikasi antar mereka terhenti sehingga menyebabkan kelumpuhan dalam Liga. Kelumpuhan yang dirasa sudah tidak bisa perbaiki lagi menyebabkan Comite Central Liga mengumumkan secara resmi pembubaran Liga Komunis pada tanggal 17 November 1852.

Setelah diusir dari Jerman, Marx selanjutnya menyeberang ke Selat Canal untuk pergi menuju Inggris. Sesampai di Inggris Marx pergi ke London dan bermukim di distrik Soho, sebuah perkampungan kotor yang dihuni kaum miskin dan gelandangan . DI London inilah sebagai tempat pembuangan terakhir Marx sampai akhir hidupnya. Selama di London kehidupan Marx banyak dicurahkan untuk mengunjungi perpustakaan British Musium Exploring. Di perpustakaan waktu Marx dihabiskan dengan melahap semua buku yang berkaitan dengan ekonomi. Bahkan ada yang mengatakan selama bertahun-tahun kehidupan Marx dilakukan dengan menulis dan membaca selama 16 jam sehari . Dari hasil pembacaanya menghasilkan berbagai karya monumental seperti Das Kapital yang dijadikan kitab suci bagi kelas pekerja.

Meskipun Inggris sebagai negara liberal yang menerima Marx, namun sebagai salah satu orang yang berbahaya bagi dunia Eropa Marx tidak terlalu disukai di Inggris. Sehingga untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat mencukupi keluarganya itu sangatlah mustahil . Kemampuan Marx dibidang jurnalistik dijadikannya sebagai salah satu mata pencaharian untuk dapat menghidupi keluarga. Pendapatan yang dihasilkan dari penulisannya ternyata tidak mampu untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya. Pada tahun-tahun  inilah kebutuhan  ekonomi  Marx  dan keluarga ditopang oleh Engels dengan mengirimkan uang lima poundsterling bahkan lebih setiap bulannya.

Uang yang di kirimkan oleh Engels setiap bulannya digunakan oleh Marx sebaik mungkin untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya. Dari bantuan yang diberikan Engels inilah sehingga Marx mempunyai waktu luang untuk menulis buku dan artikel pada sebuah majalah, Artikel Marx pada majalah New York Tribune yang kemudian di bukukan dengan judul The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte (Brumaire XVIII Louis Bonaparte). Buku tersebut ditulis Marx pada awal Januari 1852 yang berisi tentang sejarah Perancis dan sepak terjang Louis Bonaparte . Selanjutnya dilanjutkan dengan menulis Grundrisse (Foundations of the Critique of Political Economy). Buku tersebut diperkirakan ditulis pada tahun 1858 sebagai dasar dari cikal-bakal mengenai teori-teori yang ada dalam buku Capital. Setahun kemudian bagian pertama Gundrisse terbit dengan judul Zur Kritik Des Politischen Okonomis (A Contribution to the Critique of Political Ecnomy).

Setelah selesainya bagian pertama Gundrisse Marx kemudian melanjutkan penulisannya dengan bagian tersendiri dengan judul Capital. Buku Capital ini dipersembahkan untuk teman karib Marx, Wilhelm Wolf seorang pejuang proletar yang dilahirkan di Tarnau 21 Juni 1809 dan meninggal dalam masa pembuangan di Manchester 9 Mei 1864 . Jilid pertama Capital selesai pada tahun 1865 dan berhasil diterbitkan tahun 1867. Selama delapan tahun Marx mengalami keterpurukan ekonomi. Engels yang selama ini menjadi pondasi ekonomi Marx dan keluarga hanya mengirimi satu-dua pounds atau tidak sama sekali dalam satu bulan. Krisis ekonomi dunia yang sedang terjadi berdampak negatif pada perusahaan yang dipimpin oleh Engels.

Perkembangan kapitalisme yang begitu cepat dan terjadinya krisis ekonomi dunia menimbulkan krisis politik diberbagai negeri. Aksi demonstrasi yang dilakukan buruh diberbagai negeri sering diwarnai bentrokan dengan aparatur pemerintahan sehingga menimbulkan gelombang revolusi. Pemberontakan dan perang saudara yang tidak bisa dihindarkan lagi membuat para penguasa feodal dan kapitalis segera mengambil tindakan untuk meredam amukan massa yang begitu hebat. Perpecahan antara penguasa feodal dan kapitalispun terjadi. Mereka saling menyerang dengan memberikan tekanan-tekanan politik antara satu dengan lainnya. Krisis politik yang terjadi akhirnya membawa mereka kepada peperangan antara kedua penguasa tersebut.

Perbedaan pandangan secara politik bukan hanya terjadi antara feodal dan kapitalis tetapi juga terjadi sesama kapitalis sendiri. Perbudakan yang dilakukan kapitalis utara ditentang oleh kaum kapitalis utara sehingga krisis politik antara keduanya terjadi . Marx yang selama ini mengasingkan diri dari dunia pergerakan mulai bangkit dengan melihat perkembangan politik dunia yang kacau. Marx menyuarakan dengan lantang kepada kaum buruh di dunia untuk bersatu. Melihat peluang yang sangat besar untuk segera dilakukannya revolusi. Marx lalu mengirimkan surat kepada Engels pada 13 Februari 1863 dengan mengatakan "era revolusi kembali terbentang di Eropa”.

Setelah dilakukan perhitungan secara matang, Marx kemudian segera membentuk komite buruh Internasional. Terbentuknya komite ditindaklanjuti Marx dengan mengirimkan surat kepada kawan-kawannya yang ada di Amerika. Didalam surat tersebut Marx mengatakan "walau selama bertahun-tahun aku menolak secara sistimatis segala keterlibatanku dalam organisasi manapun juga kali ini aku menerimanya, karena benar-benar ada peluang untuk melakukan kerja-kerja yang berubah". Ternyata kepercayaan kaum feodal dan borjuis selama ini salah dengan mengatakan gerakan buruh telah mati dan tidak akan bangkit. Terbentuknya komite yang berjumlah 50 orang dan 50% anggotanya adalah buruh inggris membuat komite segera membentuk draft/rancangan program dan statuta Internasional. Pembuatan draft dan statuta tersebut diserahkan kepada Marx setelah anggota komite lainnya menyatakan tidak sanggup untuk membuatnya. Setelah selesai pembuatan draft dan statuta komite mengadakan pertemuan publik di gedung St. Martin, London, pada 28 September 1864 sebagai bentuk dari tuntutan kaum buruh . Gerakan-gerakan yang  dilakukan oleh Marx dan kawan-kawan kemudian dikenal dengan nama The First International (Internasional Pertama).

Serangan-serangan yang ditujukan pada Internasional Pertama datang baik dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal). Dengan anggota yang sangat heterogen baik dari ideologi maupun pemikiran sering menyebabkan perdebatan yang sengit dalam pengambilan kebijakan. Serangan yang dilancarkan dari dalam Internasional sendiri datang dari kelompok Mikhail Bakunin. Bukan hanya Bakunin yang menyerang dari dalam para pendiri Internasional Pertama yang berideologikan Marxis tetapi juga kelompok-kelompok kecil. Serangan terhadap sosialis ilmiah sebagai dasar ideologi Marxis dilakukan oleh orang-orang yang berfaham sosialisme borjuis kecil, sektarianisme dan oportunisme.

Pertarungan  ideologi  yang  terjadi  didalam  dan  serangan-serangan yang dilakukan kelompok luar membawa perpecahan didalam Internasional Pertama. Setelah berhasil dipukul mundurnya Komune Paris oleh Thiers sebagai penguasa perancis  yang  dibantu tentara  Russia  menyebabkan  melemahnya  Internasional Pertama, Kekalahan Komune Paris ditanggapi oleh Marx dalam bukunya The Civil War In France. Pada tahun 1878 setelah markas besarnya di pindahkan ke New York Internasional Pertama menyatakan pembubaran secara resmi. Meskipun telah mengalami pembubaran Internasional Pertama masih. memberikan ruh perjuangannya pada kaum buruh di dunia seperti apa yang dikatakan Marx:: "lihatlah dari fakta bahwa partai-partai buruh sosial demokrasi di Jerman, Swiss , Denmark, Portugis, Italia, Belgia, Belanda, dan Amerika Utara ( yang diorganisir dalam batas wilayah nasional) ... tidak lagi merupakan bagian-bagian yang sama sekali terpisah-pisah. Mereka lebih nampak sebagai klas buruh itu sendiri dalam hubungannya yang langsung, aktif dan berkesinambungan yang dipersatukan oleh tujuan-tujuan yang sama, pertukaran bantuan, pertukaran gagasan.. jauh dari lenyap sekali, internasional telah tumbuh dari tahap yang lebih tinggi lagi (dimana semua potensi awalnya, harus dituntaskan/dilampaui terlebih dahulu sebelum menginjak tahap yang lebih tinggi). selama menempuh rangkaian perkembangan ini, Internasional harus menjalani berbagai perubahan sebelum bab final dalam sejarahnya dapat diterapkan" .

Inteniasional Pertama menjadi kiprah terakhir   Marx   dalam dunia pergerakan dan politik.  Meskipun  sudah tidak andil  secara langsung, tulisan-tulisannya dalam mengkritisi para borjuis dan feodal masih disuarakan dengan lantang dan tajam. Masa-masa terakhir kehidupan Marx diberikan sepenuhnya untuk keluarga dan membaca. Suka duka yang dialami dalam memperjuangkan. Ideology yang dia anut tidak jarang membawa petaka bukan hanya pada dirinya tetapi juga pada keluarga yang sangat disayanginya. Ketiga anaknya Tussy, Franzisca, dan Edgar meninggal sewaktu masih kecil. Pada masa-masa inilah Marx mengalami kesulitan ekonomi yang begitu   hebat sewaktu berada di pembuangan terakhirnya  di kota London. Kehidupan yang terpuruk dalam jurang kemiskinan tergambar jelas dalam surat yang dikirimkan Marx kepada Engels, diantarany bersisi sebagai berikut: "My wife is ill. Little Jenny is ill. Lenchen (Helene) has a sort of nervous fever and I can"t call in the doctor because I have no money to pay him. For about eight or tens days we have all been living on bread and potatoes and its now doubtful whether we shall be able to get even that..." (istriku sakit. Si kecil Jenny sakit. Pembantu (Helene) menderita semacam demam penyakit jiwa, saya tidak sanggup memanggil dokter sebab saya tidak mempunyai uang untuk membayarnya. Untuk delapan atau sepuluh hari yang lalu kami masih sanggup membeli roti dan kentang, namun sekarang saya ragu untuk menyediakannya) .

Keterpurukan ekonomi Marx bukan hanya terlihat dalam surat yang diberikan kepada Engels. Marx pernah diundang oleh koleganya untuk bertemu namun dia tolak karena jas dan sepatunya telah dia gadaikan untuk memberi makan keluarga. Hal yang sangat menyedihkan sekali pernah terjadi ketika Franziska meninggal dunia Marx bahkan tidak mampu membeli peti mati untuk menguburkan putri tercintanya . Kemalangan yang diterima pasangan Marx dan Jenny bukan hanya berhenti sampai disitu. Kedua putrinya Laura dan Jenny kemudian menyusui adik-adiknya ke tempat peristirahatan terakhir dengan cara gantung diri. Sedangkan Eleanor tetap setia menemani kehidupan kedua orang tuanya . Kemalangan-kemalangan yang terjadi dalam keluarga diterima Marx dan Jenny dengan sabar. Meskipun dalam masa-masa sulit, Marx tidak jarang menunjukan temperamen kerasnya.

Semenjak Jenny isteri tercintanya yang selalu setia menemani baik dalam suka maunun duka terserang penyakit, kesehatan Marx mulai terganggu. Energinya yang terkuras habis karena kurang tidur, olahraga dan udara segar sehingga menambah parah penyakit paru-paru yang dideritanya. Pada tanggal 2 Desember 1881 Jenny isteri tercintanya menghembuskan nafas terakhir. Jenny dikebumikan di Highgate Cemetery pada tanggal 5 Desember. Sesuai dengan kebiasaan hidup mereka pemakaman Jenny tidak ingin diketahui khalayak umum hanya sahabat-sahabat terdekatnya seperti Engels yang diberi tahu dan ikut dalam penguburan Jenny.

Setelah kematian Jenny isteri tercinta, penyakit paru-paru Marx semakin parah. Setelah limas belas bulan kemudian penyakit yang dideritanya tidak dapat tertolong lagi. Pada siang hari tanggal 14 maret 1883 pukul dua lebih empat puluh Marx meninggal di kursi tempat meja belajarnya. Pada hari itu dunia telah kehilangan seorang pemikir besar yang telah menyumbangkan berbagai idenya baik dalam bidang keilmuan maupun lainnya. Marx dimakamkan pada hari sabtu tanggal 17 Maret di Highgate Cemetery sebagaimana tempat pemakaman Jenny yang telah dulu meninggalkan Marx . Dalam pemakaman ini Engels sebagai sahabat terdekat Marx selama 35 tahun terakhir menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris. Dalam pidato terakhirnya Engels mengatakan: "Dia meninggal disertai dengan cinta, puji-puji dan duka cita dari berjuta-juta pekerja, teman revolusionernya di pertambangan Siberia sampai California, di seluruh bagian Eropa dan Amerika. Saya tandaskan bahwa.  walaupun dia mungkin memiliki banyak sekali sekali penentang, dia boleh dikata tidak memiliki seorang musuhpun.

Meskipun Marx sebagai ayah yang bertanggungjawab dalam keluarganya. namun kehidupannya yang terus dialami dengan kesusahan membuat anak-anak Marx tidak sanggup untuk bertahan. Tiga anak pertamanya meninggal sewaktu masih kecil dengan kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Sedangkan dua anaknya lagi meninggal karena bunuh diri sedangkan Eleanor hidup sampai dewasa. Jilid pertama Das Kapital, karya ilmiah Marx terbit pada tahun 1867. Sedangkan jilid kedua dan selanjutnya diterbitkan setelah Marx meninggal dunia. Jilid kedua dan ketiga yang belum rampung tersebut disusun oleh Engels dengan mengacu kepada catatan dan naskah yang ditinggalkan Marx.


By. W E D I


EmoticonEmoticon