Dasar-dasar Pemikiran Lenin

Dasar-dasar Pemikiran Lenin

Dasar-dasar Pemikiran Lenin
Kondisi sosial Russia yang berbeda dengan Negara lain di Eropa mempunyai andil besar dalam mempengaruhi pemikiran Lenin. Meskipun awalnya Lenin sangat menentang politik yang menggunakan metode teror. Namun dalam perjalanan hidupnya mengatakan sebaliknya. Kekuasaan Tsar yang absolut dan dominasi gereja ortodoks sebagai kepanjangan tangan dari kerajaan telah mengubah arah pemikiran Lenin. Para pendahulu dan tokoh-tokoh revolusioner semasanya telah mempengaruhi dan menanamkan benih anarkisme dalam diri Lenin. Benih anarkisme dalam tubuh seorang revolusioner menjadi suatu keharusan yang wajib dimiliki. Karena tanpa kekerasan revolusi hanya suatu angan-angan belaka.

Pertempuran serdadu Russia dengan Napoleon membawa dampak yang besar sekali bagi perjalanan Russia kedepan. Kepulangan serdadu Russia dari Eropa Barat melawan tentara Napoleon sambil membawa benih revolusi Perancis telah mengobarkan semangat mereka. Para serdadu ini mengharapkan beberapa reformasi perbaikan terhadap kondisi masyarakat Russia. Namun usaha yang mereka lakukan selalu ditanggapi dengan kekerasan dan penindasan oleh pihak kerajaan. Gerakan-gerakan tersebut kemudian beralih menjadi gerakan bawah tanah dengan menggunakan metode teror. Hasil dari gerakan tersebut dengan dibunuhnya dua orang Tsar yang dilakukan oleh Mikail Bakunin (1814-1876) dan dua muridnya Sergi Nechajev dan Tkachov.

Sepak terjang Bakunin dengan menghalalkan metode teror untuk mencapai revolusi membuatnya dikenal sebagai bapak anarkisme. Pembunuhan kepala Negara, penghancuran asset milik Negara dan perbuatan teroris lainnya dibenarkan oleh aliran anarkisme ini. Hal-hal tersebut dilakukan agar dapat menggerakkan massa untuk memberontak. Bagi Bakunin konsepsi mengenai Negara sosialis merupakan bentuk dari despotisme baru.

Tidak berbeda dengan dua muridnya yang bahkan lebih radikal dari Bakunin. Nechajev mempunyai cita-cita untuk mendirikan Negara yang terdiri dari orang-orang revolusioner. Hidupnya diabdikan hanya untuk satu tujuan yaitu menghancurkan semua lawan-lawannya. Kepribadiannya yang keras dan tak kenal belas kasihan tertuang dalam tulisannya "dengan tangan dan jiwa, dengan kata dan tindakan si revolusioner harus mematahkan segala hubungan dengan yang ada, bahkan dengan seluruh dunia yang berbudaya dengan undang-undang sopan-santunnya. konvensi-konvensi dan moralnya" . Berbeda dengan Tkechov yang lebih menekankan pada pengorganisiran perebutan kekuasaan. Baginya kemenangan revolusi hanya didapatkan ketika dapat menggulingkan dan menghancurkan suatu pemerintahan. Melalui kehancurannya maka Negara revolusioner dengan orang revolusi didalamnya dapat berdiri.

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon